Print

Pemerintah China pada Kamis, 21 Oktober 2021 menetapkan target efisiensi energi industri 2025 yang padat energi, meminta perusahaan di sektor baja, aluminium, semen, penyulingan minyak, dan petrochemical untuk meningkatkan proses produksi mereka agar memenuhi standar efisiensi energi lebih ketat pada 2025.

Dalam sebuah pernyataan diterbitkan di situs web Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC), pihak berwenang mengatakan negara itu akan lebih lanjut meningkatkan standar efisiensi energi untuk mengurangi emisi karbon dan mengharapkan lebih banyak industri mematuhi peraturan baru. Pemerintah juga menggarisbawahi berapa banyak industri yang harus menurunkan konsumsi energi mereka.

Selain itu, perusahaan berikut harus berhenti beroperasi sebelum 2025:

- Refinery minyak bumi dengan kapasitas pengolahan kurang dari 2 juta ton/tahun atau 40.000 barel/hari.

- Kapasitas furnace batubara tunggal kurang dari 12.500 KVA dan furnace batubara ruang terbuka.

- Plant berbasis batubara dengan kapasitas tahunan 100.000 ton ke bawah.

- Cracker ethylene dengan produksi tahunan 300.000 ton ke bawah.

Selain itu, Pemerintah tidak akan lagi menyetujui proyek baru untuk:

- Unit distillation dengan kapasitas di bawah 10 juta ton per tahun

- Unit catalytic cracking di bawah 1,5 juta ton per tahun

- Unit continuous catalytic reforming di bawah 1 juta ton per tahun, termasuk ekstraksi aromatik.

- Unit hydrocracking di bawah 1,5 juta ton per tahun

- Naphtha cracking di bawah 800.000 ton per tahun

Country
China