Print

Irak akan membuka plant petrochemical baru di Basra dalam usaha kerjasama dengan Royal Dutch Shell, yang akan menjadi plant petrochemical terbesar di wilayah itu. Konstruksi diperkirakan menelan biaya hingga $ 8,5 miliar sesuai laporan Zawya Projects.

Plant ini dirancang berkapasitas produksi 1,8 juta ton per tahun dan menghasilkan pendapatan bersih hampir $1,4 miliar per tahun, mendorongnya menjadi kompleks petrochemical terbesar keempat. Kementerian Perminyakan dan Industri Irak akan bertanggung jawab atas 51% saham perusahaan sementara 49% lainnya akan diberikan kepada Shell.

Awalnya ditandatangani pada tahun 2015 tetapi tertunda sebab masalah keuangan dan internal, proyek ini diperkirakan akan memakan waktu sekitar 5-6 tahun untuk selesai dan diperkirakan akan menghasilkan $90 miliar selama waktu operasional 35 tahun.