CommoPlast

Saudi Aramco cancels major oil-to-chemical project with SABIC, focus shifts to Asia

The cancellation of the Ras al-Zour project, which aimed to build a 400,000-barrel-per-day refinery, was driven by uncertainties surrounding domestic demand. Originally announced in November 2022, the project would have converted 45% of the refinery's crude output into chemicals.



Saudi Aramco telah menghentikan rencana usaha kerja sama untuk oil-to-petrokimia bernilai miliaran dolar dengan Saudi Basic Industries Corporation (SABIC), mengalihkan fokusnya ke arah perluasan operasi di Asia, menurut Bloomberg. Pembatalan proyek Ras al-Zour, yang bertujuan membangun refinery berkapasitas 400.000 barel per hari, didorong oleh ketidakpastian seputar permintaan domestik. Awalnya diumumkan pada November 2022, proyek ini akan mengubah 45% produksi refinery minyak mentah menjadi bahan kimia.

 

Langkah ini mencerminkan penilaian ulang yang lebih luas yang dilakukan Aramco terhadap investasi sektor kimianya, seiring dengan meningkatnya penekanan perusahaan pada pasar Asia. Aramco sedang melakukan sejumlah kesepakatan besar di China, di mana permintaan produk petrokimia seperti plastik diperkirakan akan melebihi permintaan bensin dan solar di tengah transisi energi global.

 

Di antara usahanya saat ini, Aramco sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi 10% saham Hengli Petrochemical Ltd. China, sambil menjajaki peluang dengan dua perusahaan China lainnya. Pada tahun 2023, perusahaan ini memperoleh saham senilai $3,4 miliar di Rongsheng Petrochemical Co., memposisikan diri untuk memenuhi permintaan jangka panjang minyak Saudi di wilayah tersebut.

 

Sementara itu, tiga fasilitas kimia tambahan yang direncanakan di Arab Saudi—berlokasi di Jubail dan Yanbu—sedang ditinjau ketika Aramco mempertimbangkan kembali investasi dalam negerinya.

 

Written by: Derek Yong

Edited by: Rochelle Nguyen