Vietnam's Long Son Petrochemical to build ethane storage facility to diversify feedstock sourcesCurrently, the United States is the world’s largest ethane supplier, and sourcing from this region would necessitate significant logistical preparedness at the plant. |
|
Long Son Petrochemical, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh SCG Chemicals Thailand, telah mengumumkan rencana untuk menginvestasikan $700 juta dalam membangun fasilitas penyimpanan gas ethane di pkant-nya di Vietnam Selatan. Langkah ini dirancang untuk mengurangi ketergantungan perusahaan pada naphtha, bahan baku yang lebih mahal yang berdampak besar pada profitabilitas pada tahun 2024.
Saat ini, Long Son Petrochemical mengoperasikan cracker mixed-feed berkapasitas 950.000 ton/tahun, yang menggunakan campuran naphtha dan gas dengan perbandingan 70:30. Namun, dengan melonjaknya harga naphtha, perusahaan menghadapi tekanan keuangan yang cukup besar. Beban biaya ini mendorong keputusan perusahaan untuk menghentikan sementara operasinya pada akhir Oktober, dengan proyeksi waktu henti selama lima hingga enam bulan.
Sakchai Patiparnpreechavud, CEO SCG Chemicals, menjelaskan shutdown tersebut karena kondisi pasar yang memburuk. Dia mencatat, "Selisih harga antara naphtha dan HDPE telah menyempit menjadi hanya $300/ton, sebagian besar karena perlambatan petrokimia global. Jika selisih ini melebar hingga $400/ton, kami akan mempertimbangkan untuk melanjutkan operasi di Long Son."
Perusahaan belum mengklarifikasi rencananya untuk membeli gas ethane atau apakah mereka akan berinvestasi di unit pemrosesan gas ethane. Saat ini, Amerika Serikat adalah pemasok gas ethane terbesar di dunia, dan pengadaan dari kawasan ini memerlukan kesiapan logistik yang signifikan di plant tersebut.
Written by: Rochelle Nguyen