CommoPlast

Indonesian producer holds PP, PE offers steady amid tightening market conditions

A major Indonesian petrochemical producer has kept its weekly PP and PE offers largely stable, with modest increases of $19-20/ton applied to metallocene PE (mPE) and HDPE blow molding grades.



Produsen petrokimia besar Indonesia telah mempertahankan penawaran PP dan PE mingguannya secara umum stabil, dengan sedikit kenaikan sebesar $19-20/ton diterapkan pada grade metallocene PE (mPE) dan HDPE blow moulding. Keputusan ini telah memicu perdebatan di kalangan pelaku pasar, terutama karena para pedagang mendorong kenaikan harga, dengan alasan nilai tukar dan perkiraan pengetatan pasokan.

 

Daftar harga terbaru dari produsen dan perubahannya dibandingkan minggu lalu ditunjukkan pada tabel berikut:

 

Material

Price List as of 18 Nov. 2024

USD Equivalent

W.O.W Changes

USD Equivalent

Term

Combined and reported by CommoPlast

LL film

IDR 17,750,000

$1,117

-

-

FD Jabodetabek

mPE

IDR 20,770,000

$1,307

+IDR 300,000

+$19

FD Jabodetabek

LL inj

IDR 18,630,000

$1,172

-

-

FD Jabodetabek

HD film

IDR 17,360,000

$1,092

-

-

FD Jabodetabek

HD yarn

IDR 17,930,000

$1,128

-

-

FD Jabodetabek

HD blow

IDR 18,910,000

$1,190

+IDR 310,000

+$20

FD Jabodetabek

IPP (PP Film)

IDR 19,170,000

$1,206

-

-

FD Jabodetabek

PPH yarn

IDR 17,580,000

$1,106

-

-

FD Jabodetabek

PPH inj

IDR 17,580,000

$1,106

-

-

FD Jabodetabek

PP thin wall

IDR 18,130,000

$1,141

-

-

FD Jabodetabek

BOPP

IDR 17,920,000

$1,128

-

-

FD Jabodetabek

PP coating

IDR 17,920,000

$1,128

-

-

FD Jabodetabek

PP thermo

IDR 17,990,000

$1,132

-

-

FD Jabodetabek

PPRC

IDR 20,960,000

$1,319

-

-

FD Jabodetabek

PPBC

IDR 19,620,000

$1,235

-

-

FD Jabodetabek

*All prices are excluded of 11% VAT

*Exchange Rate: USD 1 = IDR 15,893

*Transportation Cost: West Java = IDR 60,000, Central Java & East Java = IDR 250,000

 

Meskipun daftar harga produsen sudah berada pada range harga teratas di pasar, para pedagang melaporkan adanya tekanan kenaikan. Depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap dolar US, ditambah dengan pengetatan pasokan regional karena shutdown plant di Vietnam, Thailand, Filipina, dan Malaysia, memperburuk biaya penyetokan ulang.

 

Seorang perwakilan dari rumah dagang lokal terkemuka menyatakan, “Alokasi impor diperkirakan akan berkurang setidaknya hingga kuartal pertama tahun 2025, terutama untuk kargo yang bebas bea masuk. Meningkatnya biaya akibat melemahnya Rupiah berarti pembeli pasti akan menghadapi harga domestik yang lebih tinggi.” Trader tersebut mengkonfirmasi kenaikan penawaran spot PP dan PE sebanyak dua kali sejak akhir minggu lalu, dan berhasil mencapai deal pada level harga yang telah direvisi.

 

Namun, aktivitas pembeli melambat karena pelaku pasar mengambil pendekatan yang hati-hati di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar. Pameran Propak Indonesia yang sedang berlangsung diperkirakan akan semakin melemahkan perdagangan minggu ini. Meskipun demikian, sumber industri tetap optimis terhadap prospek permintaan di bulan Desember, didorong oleh permintaan untuk persiapan Ramadhan.

 

 

Written by: Henny Sunarto 

Edited by: Rochelle Nguyen 


Country
Indonesia