![]() |
Media: US blacklists Chinese shipping firm and shipbuilders amid heightened maritime scrutinyUnlike the Specially Designated Nationals list, a DOD blacklist carries no specific penalties. However, the department discouraged US firms from dealing with these companies, which would result in higher operational costs |
|
Departemen Pertahanan AS (DoD) telah menambahkan raksasa pelayaran milik negara China yaitu, COSCO, bersama dengan China State Shipbuilding Corporation dan China Shipbuilding Trading Company, ke dalam daftar entitas yang diduga mendukung kegiatan militer Beijing, menurut laporan media.
Berbeda dengan daftar khusus nasional, Blacklist pada DOD tidak membawa hukuman khusus. Namun, departemen tersebut melarang perusahaan-perusahaan US untuk berurusan dengan perusahaan-perusahaan ini, yang diperkirakan akan mengakibatkan biaya operasional yang lebih tinggi, masalah compliance, dan kerusakan reputasi bagi entitas yang masuk blacklist.
Perkembangan ini terjadi ketika sektor maritim global bergulat dengan serangkaian gangguan, termasuk ketidakstabilan koridor Laut Merah dan serangan pelabuhan yang berulang kali terjadi di Amerika Utara. Para analis memperingatkan bahwa pengawasan lebih lanjut terhadap entitas maritim China dapat memperburuk tantangan yang ada, dan berpotensi meningkatkan biaya pengiriman global.
“Kecuali pemerintah USA secara eksplisit melarang transaksi dengan COSCO, kami mengantisipasi gangguan terbatas dalam waktu dekat. Namun, peralihan sukarela dalam pilihan layanan oleh importir masih mungkin terjadi,” kata orang dalam industri logistik.
COSCO, perusahaan pelayaran terbesar di dunia berdasarkan ukuran armada, mengoperasikan 1.417 kapal dengan kapasitas container 3,05 juta TEUs, menempati peringkat keempat secara global. Pada tahun 2024 saja, COSCO mengangkut 38,69 juta TEU ke dan dari US, terutama dari China, Vietnam, Thailand, dan Malaysia.
------------------------------------
Written by: Derek Yong