![]() |
Media: China consider exempting some US goods from the 125% retaliatory tariffsAuthorities have reportedly asked companies operating in vulnerable sectors to submit the customs codes for US-sourced goods they require to be exempt from the punitive tariffs. |
|
China dilaporkan mempertimbangkan menangguhkan tarif baru sebesar 125% yang dikenakan pada sejumlah impor AS, seiring kekhawatiran perang dagang yang semakin meningkat dapat mengganggu signifikan beberapa industri lokal.
Menurut sumber pasar, sebuah daftar yang beredar menguraikan 131 item yang sedang ditinjau untuk kemungkinan pembebasan, mulai dari peralatan medis hingga bahan baku penting seperti etana. Namun, CommoPlast belum memverifikasi keaslian dokumen itu secara independen.
Di antara barang-barang terkait sektor petrokimia yang dilaporkan sedang dipertimbangkan adalah:
HS Code |
Produce name |
29011010 |
Ethane |
39011000 |
LDPE |
39012000 |
HDPE |
39014020 |
LLDPE |
39019090 |
Other ethylene polymer |
39039000 |
Other styrene polymer |
Seperti dilaporkan lalu, China mengimpor 5,5 juta ton etana pada 2023, semuanya bersumber dari Amerika Serikat, menurut data terbaru Departemen Bea Cukai. Dengan tarif 125% yang berlaku, operator cracking etana China menghadapi risiko gangguan atau penghentian produksi yang segera terjadi.
Pihak berwenang dilaporkan meminta perusahaan-perusahaan di sektor rentan untuk mengirimkan kode bea cukai untuk barang-barang asal AS yang mereka butuhkan untuk dibebaskan dari tarif hukuman. Namun demikian, daftar pembebasan masih bersifat dinamis dan tidak ada jaminan pembahasan akan menghasilkan tindakan konkret.
Pembebasan potensial China akan mencerminkan langkah-langkah terbaru Amerika Serikat, yang awal bulan ini mengumumkan pengecualian produk elektronik dari tarif 145% yang baru dikenakan pada impor China. Jika Beijing melanjutkan, ini akan menjadi langkah awal meredakan ketegangan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia.