Print

Harga minyak sedikit melemah pada hari Selasa namun tetap mendekati level tertinggi dalam tujuh minggu, seiring para pelaku pasar menyeimbangkan optimisme hati-hati terkait pembicaraan dagang AS–China dengan kekhawatiran baru mengenai pertumbuhan ekonomi global dan risiko tarif.

Brent turun 17 sen, atau 0,3%, menjadi $66,87 per barel.

WTI turun 31 sen, atau 0,5%, menjadi $64,98 per barel.

Penurunan ini terjadi saat negosiasi dagang antara Washington dan Beijing berlanjut ke hari kedua di London, para diplomat terlibat dalam diskusi maraton mengenai kontrol ekspor yang saling bertentangan. Harapan akan tercapainya terobosan masih dibayangi ketidakpercayaan yang terus ada dan rapuhnya gencatan tarif saat ini.

Menambah kompleksitas, sebuah putusan banding pengadilan AS pada hari Selasa membuka jalan bagi Presiden Donald Trump untuk melanjutkan agenda tarif globalnya sebuah perkembangan yang menambah ketidakpastian baru dalam dinamika perdagangan yang sudah sensitif.

Selain itu, sentimen pasar tertekan pemangkasan proyeksi pertumbuhan global Bank Dunia untuk tahun 2025 menjadi 2,3%, turun dari estimasi sebelumnya sebesar 2,7%. Revisi ini mengikuti peningkatan tarif dan ketidakpastian kebijakan yang meluas sebagai hambatan utama terhadap investasi dan perdagangan, serta memperingatkan faktor-faktor ini menjadi “angin sakal signifikan” bagi hampir seluruh perekonomian.