CommoPlast

Freightos Baltic: Freight market remained firm amid geopolitical tensions

Despite the resurgence of conflict between Israel and Iran late last week, there has been no immediate disruption to major shipping lanes.



 

Route

Cost (USD/FEU)

Changes

Updated on 18 June 2025

Asia - US West Coast

$ 5,994

á 9%

Asia - US East Coast

$ 7,099

á 11%

Asia - Northern Europe

$ 2,925

á 6%

Asia - Mediterranean

$ 4,846

á 13%

 

Pasar angkutan laut global sejauh ini menunjukkan ketahanan karena meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Meski konflik antara Israel dan Iran kembali memanas pada akhir minggu lalu, belum ada gangguan langsung terhadap jalur pelayaran utama. Namun demikian, pelaku pasar tetap berhati-hati seiring meningkatnya ketidakpastian di sekitar Selat Hormuz yang strategis.

 

Selat itu merupakan jalur penting di mana sekitar 20% minyak bumi dunia diangkut setiap hari, untuk saat ini masih beroperasi. Meski spekulasi mengenai kemungkinan penutupan oleh Iran terus beredar, sebagian besar analis menganggap eskalasi semacam itu tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat, dengan alasan ketergantungan Teheran sendiri pada jalur itu untuk ekspor minyaknya.

 

Dari perspektif pengiriman kontainer, dampak global langsung dari penutupan Selat akan terbatas, karena hanya 2–3% volume kontainer global yang melewati jalur perairan ini. Namun, konsekuensi regional bisa sangat signifikan. Pelabuhan Jebel Ali di Dubai yaitu sebuah pusat transhipment utama yang menghubungkan Asia ke Eropa dan Afrika akan sangat rentan. Gangguan mendadak bisa memaksa operator pelayaran mengalihkan rute melalui Asia Selatan, yang berpotensi menyebabkan kemacetan pelabuhan dan tekanan inflasi pada tarif angkutan regional.

 

Di seberang Samudra Pasifik, dinamika berbeda tengah terjadi. Setelah meredanya ketegangan dagang antara AS dan China pada 12 Mei, para importir Amerika mempercepat aktivitas pengadaan barang mereka, dengan mempercepat pengiriman kargo sebelum potensi kenaikan tarif pada Agustus. Namun, lonjakan ini tampaknya mulai mereda. Menurut National Retail Federation, gelombang permintaan impor terkuat mungkin telah berlalu, yang mengindikasikan tren pelemahan untuk volume transpasifik ke depan.

 

Sebaliknya, jalur perdagangan Asia–Eropa mulai kembali menunjukkan momentum. Seiring berlangsungnya musim puncak tradisional, tarif spot melonjak 24% sejak awal Juni, mendekati angka $3.000 per FEU. Kenaikan lagi diperkirakan akan terjadi seiring diberlakukannya General Rate Increases (GRIs) pertengahan bulan, didukung membaiknya permintaan dan terbatasnya ruang kapal di jalur itu.

 

Baca lebih detail di Freightos