![]() |
Oil scored strongest weekly gain since June on Russia supply risksOil prices rose on Friday, closing out their biggest weekly increase in more than three months, as escalating disruptions to Russian fuel exports |
|
Harga minyak naik pada hari Jumat, menghentikan kenaikan mingguan terbesar mereka dalam lebih dari tiga bulan, karena gangguan meningkat terhadap ekspor bahan bakar Rusia dan data ekonomi AS yang menguat meningkatkan sentimen pasar.
Minyak Brent ditutup naik 71 sen, atau 1,0%, menjadi $70,13 per barel.
WTI naik 74 sen, atau 1,1%, menjadi $65,72. Kedua acuan itu naik lebih dari 5% dalam seminggu, kenaikan tertajam sejak pertengahan Juni.
Harga didorong serangan drone Ukraina yang semakin intensif terhadap kilang minyak Rusia, mendorong Moskow memperpanjang larangan ekspor bensin dan memberlakukan pembatasan parsial pada pengiriman diesel hingga akhir tahun. Serangan itu mengurangi kapasitas penyulingan dan menimbulkan kekhawatiran atas kemampuan Rusia mempertahankan pasokan ke pembeli utama di Asia. Desakan Washington kepada sekutu-sekutunya seperti Turki dan Hongaria untuk mengurangi impor dari Rusia semakin menyoroti risiko terhadap pasokan.
Pertumbuhan ekonomi AS yang menguat dari perkiraan turut memberikan dukungan tambahan, dengan data revisi terlihat PDB tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 3,8% pada kuartal terakhir. Dolar yang melemah juga membuat komoditas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih menarik.
Meski begitu, para analis memperingatkan peningkatan pasokan dari wilayah Kurdistan di Irak dan ekspektasi surplus global akhir tahun ini dapat membatasi kenaikan lagi, membuat pasar berada dalam keseimbangan rapuh antara risiko geopolitik dan potensi kelebihan pasokan.
Written: Aiman Haikal