Print

Penurunan sektor manufaktur China mereda pada bulan September, dengan data resmi terlihat momentum pabrik terkuat dalam enam bulan meski aktivitas tetap berada di zona kontraksi.

Indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur resmi, yang dirilis Biro Statistik Nasional (NBS), naik menjadi 49,8 pada bulan September dari 49,4 pada Agustus, menandai bulan keenam berturut-turut berada di bawah batas 50 poin yang memisahkan ekspansi dari kontraksi. Angka yang melampaui perkiraan pemulihan lebih kecil, menegaskan tanda-tanda stabilisasi di beberapa bagian ekonomi industri.

Rincian data terlihat gambaran beragam. Output melonjak ke 51,9, tertinggi sejak Maret, sementara pesanan baru naik tipis menjadi 49,7 dari 49,5. Pesanan ekspor baru juga membaik, naik ke level tertinggi dalam enam bulan di 47,8.

Namun, hal yang kurang menggembirakan merupakan penurunan harga ex-pabrik, yang turun ke 48,2 menandai bulan ke-16 berturut-turut terjadinya deflasi harga di tingkat pabrik meski ada upaya “anti-involution” dari Beijing untuk mengekang persaingan tidak sehat.

Sektor non-manufaktur pun tidak memberikan banyak kelegaan. PMI jasa dan konstruksi melemah menjadi 50,0 dari 50,3 pada bulan Agustus, level terendah tahun ini, sehingga menimbulkan kekhawatiran momentum dalam perekonomian yang meluas mulai melambat.

Angka-angka ini menyoroti sifat pemulihan China yang tidak merata. Meski permintaan eksternal tetap lebih kuat dari perkiraan mendukung pertumbuhan sepanjang tahun ini konsumsi lokal dan daya saing harga masih tertinggal. Para analis memperkirakan Beijing akan meluncurkan dukungan kebijakan lagi sebelum akhir tahun, dengan proyeksi satu kali lagi pemotongan suku bunga sebesar 10 basis poin dan pengurangan rasio cadangan wajib sebesar 50 basis poin untuk meningkatkan kepercayaan dan menstabilkan permintaan. 

Written: Aiman Haikal

Country
China