CommoPlast

Oil rose as US inventory draws and US-China trade talks lift sentiment

Oil prices rose on Wednesday after data showed US crude and fuel inventories drew down more than expected last week, and as US President Donald Trump's optimistic tone over upcoming talks with his Chinese counterpart



Harga minyak naik pada hari Rabu setelah data menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah dan bahan bakar AS turun lebih besar dari perkiraan minggu lalu, serta nada optimis Presiden AS Donald Trump terhadap pembicaraan mendatang dengan rekannya dari China membantu meredakan kekhawatiran ekonomi.

Harga Brent naik 52 sen, atau 0,8%, menjadi US$64,92 per barel.
Sementara WTI menguat 33 sen, atau 0,6%, untuk menutup perdagangan di US$60,48 per barel.

Harga menguat setelah data dari US Energy Information Administration (EIA) menunjukkan penurunan yang lebih besar dari perkiraan pada persediaan minyak mentah, bensin, dan distilat minggu lalu, menandakan adanya permintaan yang kuat. Stok minyak mentah turun hampir 7 juta barel, jauh melampaui perkiraan analis yang hanya memperkirakan penurunan sekitar 211.000 barel.

Data EIA juga menunjukkan permintaan kuat, memperkuat sentimen positif di pasar. Para analis mengatakan bahwa kombinasi antara pengetatan persediaan dan peningkatan tingkat konsumsi menegaskan keseimbangan jangka pendek yang lebih sehat bagi pasar minyak.

Menambah sentimen positif, para investor menjadi lebih optimis menjelang pertemuan antara para pemimpin AS dan China di Korea Selatan, yang berpotensi meredakan ketegangan perdagangan yang selama ini membayangi prospek ekonomi global. Selain itu, perjanjian perdagangan terpisah dengan Korea Selatan juga membantu meredam kekhawatiran terkait perlambatan aktivitas ekonomi akibat sengketa tarif baru-baru ini, sehingga memberikan dukungan tambahan bagi harga minyak.

WrittenFarid Muzaffar