CommoPlast

EIA: US oil stocks rose for the second week as exports drop and output climbed

Despite the sizeable build, stocks remained about 4% below the five-year average, underscoring a market where seasonal demand is softening but still broadly resilient.



Stok minyak bumi komersial AS naik dua minggu berturut-turut, naik sebesar 6,4 juta barel menjadi 427,6 juta barel pada minggu yang berakhir 7 November, menurut Administrasi Informasi Energi (EIA). Meski kenaikan itu cukup besar, stok tetap sekitar 4% di bawah rata-rata lima tahun, menyoroti pasar di mana permintaan musiman melemah tetapi masih relatif kuat.

Kenaikan ini terjadi meski impor minyak bumi turun 703.000 barel per hari (bpd) menjadi 5,2 juta bpd. Penurunan ekspor lebih tajam yang turun 1,5 juta bpd menjadi 2,8 juta bpd membuat lebih banyak barel tetap berada di sistem lokal dan menjadi pendorong utama peningkatan stok. Produksi minyak bumi AS juga naik, meningkat 211.000 bpd menjadi 13,9 juta bpd.

Aktivitas kilang menguat, dengan input minyak bumi naik 717.000 bpd dari minggu lalu dan tingkat utilisasi meningkat menjadi 89,4%. Kenaikan ini terlihat kilang menahan tingkat pemrosesan stabil, meski utilisasi masih berada di bawah level di atas 90% yang tercatat tahun lalu.

Stok bensin mencatat penurunan kedua berturut-turut, turun 900.000 barel menjadi 205,1 juta barel, menandakan permintaan bahan bakar transportasi stabil di luar musim puncak berkendara. Tapi pasokan produk bensin motor rata-rata mencapai 8,8 juta bpd selama empat minggu terakhir, turun 2,6% tahunan. Sebagian penurunan ini mungkin mencerminkan gangguan mobilitas akibat penutupan sementara pemerintah AS baru-baru ini, yang sempat membatasi sebagian sektor penerbangan komersial.

Dalam Prospek Energi Waktu Pendek yang dirilis pada hari Rabu, EIA mengatakan pihaknya memperkirakan produksi minyak AS akan mencetak rekor baru tahun ini, meski pasokan global masih diproyeksikan melampaui permintaan bahan bakar. 


Written:
 Farid Muzaffar