Indonesia’s Pertamina to build two new petrochemical complexes
Indonesia’s Pertamina to build two new petrochemical complexes

Perusahaan minyak dan gas Indonesia PT Pertamina (Persero) menjalin kemitraan dengan Rosneft Oil Company untuk membangun kompleks kilang dan petrokimia terintegrasi di Tuban, Jawa Timur, Indonesia, yang diperkirakan akan online tahun 2025, menurut pernyataan resmi di situs web perusahaan.
Nama proyek PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PT PRP&P) menelan biaya sekitar $15,7 miliar, terdiri dari refinery yang bisa memproses 300.000 barel per hari.
Kompleks petrokimia downstream memiliki lini produksi berikut:
Production Line |
Capacity (tons/year) |
Naphtha cracker |
1.035 million |
PX |
1.3 million |
Styrene |
150,000 |
MEG |
250,000 |
PP1 |
580,000 |
PP2 |
580,000 |
PE |
650,000 |
Pada akhir tahun 2020, perusahaan menandatangani kontrak lisensi dengan W. R. Grace & Co untuk menggunakan UNIPOL® PP Process Technology pada plant PP baru.
PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PT PRP&P) 55% dimiliki PT Pertamina dan 45% dimiliki Rosneft Oil Company.
Sedangkan untuk proyek yang kedua melibatkan joint venture antara PT Pertamina dan CPC Taiwan untuk meningkatkan kapasitas refinery Pertamina saat ini di kompleks Balongan menjadi 150.000 barel per hari dari saat ini 125.000 barel per hari. Proyek senilai $8 miliar ini juga akan mengembangkan naphtha cracker yang memproduksi 1 juta ton ethylene per tahun.
Kedua perusahaan sudah menandatangani Head of Agreement (HoA) yang masing-masing melepas 45% saham, sedangkan sisanya diperuntukkan bagi calon partisipasi berpotensi. Proyek ini diperkirakan akan online pada tahun 2027.