Truckers strike in South Korea is expected to cause shipment delays

Ribuan pengemudi truk di Korea Selatan telah mogok selama tiga hari berturut-turut pada hari Kamis, 9 Juni menuntut gaji yang lebih tinggi dan tindakan lebih dari pemerintah untuk mengendalikan harga bahan bakar.

Meski Kementerian Perhubungan Korea Selatan ini mengklaim aksi mogok tersebut tidak menyebabkan gangguan logistik yang signifikan, namun dampaknya terasa di pelabuhan.

Menurut laporan media, jumlah container di Pelabuhan Busan naik menjadi 76,3% dari 73,9% pada hari sebelumnya. Pelanggan luar negeri di sektor petrokimia telah diberitahu tentang situasi dan potensi keterlambatan dalam pengiriman kargo yang dibeli sebelumnya.

Seorang pedagang Korea Selatan yang berbasis di Vietnam mengatakan, “Saat ini, kami memperkirakan penundaan sekitar satu minggu untuk pemuatan kargo bulan Juni. Kami harus memantau lebih lanjut berapa lama demonstrasi ini akan berlangsung.”

Trading house internasional lainnya memberi tahu CommoPlast tentang keterlambatan pengiriman kargo ke pelanggan Amerika Latin, namun durasi penundaan tidak dikonfirmasi pada saat laporan ini dibuat.

Korea Selatan adalah pengekspor bersih produk petrokimia. Pada akhir Mei, pemasok PP dan PE Korea Selatan menjadi sangat kompetitif di pasar global, memangkas harga untuk dengan cepat menghabiskan alokasi bulan Juni, sebuah langkah spekulasi pelaku pasar yang bertujuan untuk mempercepat proses bottoming dan untuk mencapai target penjualan pertengahan tahun.