ExxonMobil eyes multi-billion petchem and CCS project in Indonesia

Exxon Mobil, sebuah perusahaan minyak terkemuka Amerika, akan melakukan investasi besar hingga $15 miliar dalam proyek petrokimia inovatif dan fasilitas penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) di Indonesia, menurut pernyataan dari Presiden Joko Widodo.

Usulan fasilitas CCS, yang diperkirakan akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, dibahas dalam pertemuan antara Presiden Jokowi dan Chairman Exxon Darren Woods pada KTT Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di San Francisco.

Dalam perkembangan penting di awal minggu ini, Indonesia menandatangani perjanjian awal dengan anak perusahaan Exxon untuk menjajaki investasi dalam proyek petrokimia yang ditujukan untuk produksi polimer. Selain itu, Exxon dan perusahaan energi negara Indonesia, Pertamina, menandatangani perjanjian untuk menilai investasi sebesar $2 miliar untuk fasilitas CCS yang memanfaatkan dua cekungan bawah tanah di Laut Jawa.

Presiden Exxon Mobil Indonesia, Carole Gall, menekankan potensi transformatif dari inisiatif-inisiatif ini, dengan menyatakan, “Peluang berskala besar ini dapat secara signifikan meningkatkan pertumbuhan industri dan dekarbonisasi di Indonesia, serta kawasan Asia Pasifik.”

Hub CCS yang diusulkan memiliki kapasitas untuk menyimpan minimal tiga gigaton karbon dioksida yang dikeluarkan oleh industri di Indonesia dan wilayah yang lebih luas, seperti yang disoroti oleh Pertamina. Indonesia secara aktif mengupayakan pemanfaatan cadangan minyak dan gas yang sudah habis untuk penyimpanan karbon dan sedang menyelesaikan peraturan untuk memfasilitasi penyimpanan karbon dari sumber internasional di dalam negeri.

Kesepakatan penting tersebut diresmikan saat Presiden Jokowi berkunjung ke Washington untuk berdiskusi dengan Presiden US Joe Biden, menjelang KTT APEC yang digelar di San Francisco di minggu ini.

<Sumber: Reuters>