Apr 25, 2025 3:05 a.m.

Media: Market observers closely monitor Strait of Hormuz amid ongoing tensions

Namun Bank Dunia mengeluarkan peringatan, memperkirakan bahwa harga minyak bisa melonjak hingga $157 per barel jika konflik yang sedang berlangsung meningkat.

Title

Available in

Pengamat pasar memantau dengan cermat Selat Hormuz, titik transit minyak paling penting di dunia, seiring meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut. Selat ini, yang memfasilitasi aliran sekitar seperlima produksi minyak global setiap hari, memainkan peran penting dalam menghubungkan produsen minyak mentah Timur Tengah dengan pasar-pasar utama global.

 

Meski ada kekhawatiran, para pakar industri menyatakan skeptis terhadap potensi penutupan. “Kemungkinan gangguan pasokan, terutama penutupan Selat Hormuz, kecil kemungkinannya,” komentar seorang pakar. Ia menyoroti ketergantungan ekonomi negara-negara penghasil minyak seperti Arab Saudi, Iran, Irak, dan Kuwait terhadap pendapatan negara tersebut. dihasilkan melalui selat tersebut.

 

Namun Bank Dunia mengeluarkan peringatan, memperkirakan bahwa harga minyak bisa melonjak hingga $157 per barel jika konflik yang sedang berlangsung meningkat. Laporan ini serupa dengan embargo minyak Arab pada tahun 1973, yang menunjukkan potensi skenario ‘gangguan besar’ yang pada awalnya dapat mendorong harga naik sebesar 56% hingga 75%, mencapai antara $140 dan $157 per barel.

 

Ketika ketegangan geopolitik mulai terjadi, para pemangku kepentingan tetap waspada terhadap perkembangan apa pun yang mungkin berdampak pada stabilitas pasar minyak.