Media: China announces rare use of treasury bonds to fund consumer trade-in program
The subsidy will cover 15% of the product's sales price, with an additional 5% subsidy for products meeting level 1 energy or water efficiency standards.
Dalam langkah yang tidak biasa dan tidak terduga, badan perencanaan negara China mengumumkan bahwa mereka akan menggunakan obligasi jangka panjang untuk membiayai program tukar tambah konsumen. Badan tersebut akan mengalokasikan sekitar CNY 150 miliar ($20,7 miliar) dari CNY 1 triliun yang diperoleh melalui penerbitan utang khusus tahun ini untuk mensubsidi penggantian peralatan rumah tangga, mobil, sepeda, dan barang-barang lainnya, menurut Reuters.
Konsumen individu akan diberikan subsidi tukar tambah untuk delapan jenis peralatan rumah tangga, termasuk kulkas, mesin cuci, televisi, pendingin udara, komputer, pemanas air, kompor rumah tangga, dan cooker hood, semuanya harus memenuhi standar efisiensi energi atau efisiensi air level 2 atau lebih tinggi. Subsidi akan mencakup 15% dari harga jual produk, dengan tambahan 5% subsidi untuk produk yang memenuhi standar efisiensi energi atau air level 1.
Meskipun alokasi CNY 150 miliar mewakili 0,12% dari output ekonomi China dan 0,3% dari penjualan ritel pada 2023, para ahli memperingatkan bahwa jumlah ini tidak cukup untuk secara signifikan menggeser ekonomi menuju konsumsi.
“Namun ini adalah perubahan penting. Masalah yang paling mencolok yang dihadapi ekonomi adalah permintaan yang lemah, sehingga memperluas permintaan domestik akan menjadi opsi kebijakan yang lebih signifikan,” komentar seorang analis.
Pengumuman ini telah menimbulkan reaksi campur aduk. Beberapa melihatnya sebagai intervensi yang diperlukan untuk merangsang ekonomi yang lesu, sementara yang lain meragukan dampaknya mengingat skala dana yang relatif kecil.
Para ekonom memprediksi bahwa langkah-langkah stimulus tambahan dapat diumumkan selama pertemuan Politbiro nanti bulan ini jika pertumbuhan ekonomi terus tertinggal. Langkah ini menekankan pengakuan pemerintah terhadap permintaan domestik yang lemah sebagai isu kritis dan kesediaannya untuk mengeksplorasi metode yang tidak konvensional untuk mengatasinya.
Written by: Rochelle Nguyen