Chinese suppliers leverage exchange rates to increase export PP offers
Several Chinese suppliers commenced the new week by raising export PP offers by $15-20/ton, attributing the hikes to favorable currency exchange rates and the lack of inventory pressure. This strategic move follows last week's unexpected rebound in the Dalian Commodity Exchange

Kenaikan singkat dalam aktivitas perdagangan lokal minggu lalu cukup bagi pemasok China untuk menaikkan penawaran ekspor PP mereka. Namun, depresiasi cepat dolar US terhadap Yuan semakin mendukung langkah ini, memungkinkan penjual untuk memperkenalkan kenaikan yang lebih besar.
Beberapa pemasok PP China memulai minggu ini dengan menaikkan penawaran ekspor PP sebesar $15-20/ton, mengaitkan kenaikan ini dengan kurs mata uang yang menguntungkan dan tidak adanya tekanan inventaris. Langkah strategis ini mengikuti rebound tak terduga di Bursa Komoditas Dalian minggu lalu, yang menarik kembali pembeli ke pasar untuk melakukan pembelian ulang dan akibatnya menaikkan tawaran spot di pasar lokal China.
Daftar harga keseluruhan dan perubahan dari minggu sebelumnya adalah sebagai berikut:
Grade |
+/- |
Price (USD/ton) |
+/- |
Terms |
Combined and reported by CommoPlast |
||||
PPH Yarn |
-$2 |
$950 – 985 |
+$15 |
FOB China, LC AS |
PPH Inj |
Stable |
$955 – 990 |
+$15 |
FOB China, LC AS |
BOPP |
Stable |
$955 – 990 |
+$20 |
FOB China, LC AS |
PPBC |
Stable |
$995 – 1010 |
-$5 |
FOB China, LC AS |
"Dolar AS terdepresiasi sebesar 1,2% terhadap Yuan hanya dalam dua hari perdagangan. Kenaikan harga ini diperlukan untuk menutup biaya kami," kata seorang produsen, yang membuka daftar harga mereka pada $985 per ton FOB China untuk homo-PP Yarn, sambil mengakui respons yang lesu dari pembeli luar negeri.
Meskipun faktor-faktor bullish mendukung kenaikan ini, tidak semua penjual merasa cukup yakin untuk menguatkan tawaran mereka. Salah satu produsen memilih untuk mempertahankan harga dari minggu sebelumnya, menetapkannya pada $950-960 per ton FOB China untuk homo-PP. Sumber yang dekat dengan produsen tersebut menyebutkan permintaan yang stagnan dan risiko makroekonomi yang meningkat, serta ancaman konflik yang semakin besar di Timur Tengah, sebagai faktor yang menghalangi pembeli untuk membangun stok.
Written by: Kat Yun Yun
Edited by: Rochelle Nguyen