Oil prices surged over 1% as China signaled more aggressive stimulus in 2025
The market's positive response followed China's signaling of a comprehensive stimulus and fiscal package designed to reignite domestic consumption and address the country's protracted economic slowdown.
Harga minyak bumi global mengalami lonjakan tajam pada hari Senin, dipicu pengumuman China mengenai langkah-langkah stimulus ekonomi yang lebih luas dan kekhawatiran potensi gangguan pasokan di Timur Tengah. Baik Brent maupun West Texas Intermediate (WTI) mengalami kenaikan lebih dari $1 per barel.
Minyak Brent naik $1,02 atau 1,4% ditutup pada $72,14/barel.
WTI naik $1,17 atau 1,7% ditutup pada $68,37/barel.
Reaksi positif pasar ini mengikuti isyarat dari China mengenai paket stimulus komprehensif dan kebijakan fiskal yang dirancang menghidupkan kembali konsumsi lokal dan mengatasi penurunan ekonomi negara itu yang berkepanjangan. Sebagai konsumen minyak terbesar kedua di dunia, arah kebijakan China memainkan peran penting dalam membentuk permintaan minyak global.
Menambah tekanan harga naik yaitu kekhawatiran akan ketidakstabilan politik di Suriah, yang memicu ketakutan akan kemungkinan penyebaran ketegangan ke Timur Tengah lebih luas, sebuah kawasan yang sangat penting bagi produksi minyak global.
Written by: Muhammad Hafiz