Dec 21, 2024 9:11 p.m.

Freightos: Weekly Ocean Freight Index Update

The NRF also predicts that import volumes through April 2025 will be 7% higher than in the same period in 2024, signaling a continuation of proactive frontloading strategies aimed at hedging against potential tariff changes.

Title

Available in

Pasar pengiriman global menunjukkan tren berbeda selama sepekan terakhir, dengan rute transpasifik mengalami penurunan 16-20% sementara rute Asia-Eropa melonjak ke level yang terakhir terlihat pada Januari 2024.

Indeks Baltik Freightos, tertanggal 12 Desember 2024, melaporkan perubahan minggu-ke-minggu berikut dalam tarif pemesanan:

Route

Cost (USD/FEU)

Changes

Updated on 12 December 2024

Asia - US West Coast

$3,910

- 20%

Asia - US East Coast

$5,145

- 16%

Asia - Northern Europe

$5,324

+19%

Asia - Mediterranean

$5,895

+ 15%

 

Key takeaways:

·       Tarif angkutan laut dari Asia ke Eropa dan Mediterania telah mengalami kenaikan substansial, dengan harga naik menjadi $5.300 per forty-foot equivalent unit (FEU). Ini menandai kembalinya ke tingkat harga yang terakhir terlihat menjelang Tahun Baru Imlek sebelumnya pada Januari 2024. Kenaikan ini menggarisbawahi permintaan mendesak akan kapasitas pengiriman karena pengirim berlomba untuk memindahkan inventaris keluar dari Asia menjelang perlambatan liburan Tahun Baru Imlek.

 

·       Sebaliknya, pasar transpasifik sedang menunjukkan arah yang berbeda. Permintaan dari operator kapal diharapkan meningkat lebih lambat, dengan jalur pelayaran merencanakan kenaikan tarif mulai dari $1.000 hingga $3.000/FEU mendekati periode Tahun Baru Imlek.

 

·       Proyeksi yang direvisi dari National Retail Federation (NRF) menawarkan wawasan lebih lanjut tentang perkembangan ini. Impor laut ke Amerika Serikat pada kuartal keempat 2024 sekarang diperkirakan 11% lebih tinggi dari perkiraan awal, mewakili 640.000 TEU tambahan. Volume ini mencerminkan strategi responsif pasar terhadap ketidakpastian politik dan perdagangan yang baru muncul. NRF juga memperkirakan bahwa volume impor hingga April 2025 akan 7% lebih tinggi daripada periode yang sama pada tahun 2024, menandakan kelanjutan dari strategi frontloading proaktif yang bertujuan untuk melindungi diri dari potensi perubahan tarif.

 

 

Baca lebih lanjut di Freightos