Oil market extended losses as the US announced energy emergency plans
Oil market extended losses as the US announced energy emergency plans

Harga minyak mentah melanjutkan tren penurunannya pada hari Selasa, 21 Januari, setelah Presiden AS mengumumkan keadaan darurat energi nasional pada hari pertamanya menjabat. Pengumuman tersebut memicu kekhawatiran tentang potensi lonjakan produksi minyak mentah AS, meningkatkan kekhawatiran akan kelebihan pasokan di pasar pada tahun 2025.
Brent crude turun 86 sen menjadi menetap pada $79,29/barel.
WTI melanjutkan perdagangan setelah liburan pada sesi sebelumnya, ditutup pada $75,89/barel.
Deklarasi keadaan darurat energi merupakan bagian dari strategi yang lebih luas yang bertujuan untuk menurunkan biaya energi konsumen dan meningkatkan keamanan nasional dengan meningkatkan produksi domestik dan mendukung negara-negara sekutu. Namun, langkah tersebut telah menimbulkan kekhawatiran tentang surplus minyak mentah, terutama dalam konteks aktivitas ekonomi global yang lesu dan transisi energi yang sedang berlangsung di negara-negara konsumen minyak utama seperti Amerika Serikat dan China.
Untuk menangkal penurunan harga, pemerintahan telah mengambang kemungkinan untuk memberlakukan tarif 25% pada impor minyak dari Kanada dan Meksiko.
-------------------------------------
Written by: Muhammad Hafiz