Oil prices reach two-week high amid intensified US sanctions and geopolitical tensions

Harga minyak bumi melonjak ke level tertinggi dalam dua minggu pada Selasa, 11 Februari 2025, karena sanksi AS terhadap minyak Iran dan Rusia memperburuk kekhawatiran pasokan. Momentum bullish pasar semakin didorong meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, mengalahkan implikasi ekonomi yang meluas dari tarif perdagangan.

Brent futures naik sebesar $1,13 ditutup $77,00/barel. 

WTI naik sebesar $1,00 ditutup $73,32/barel. 

Kedua patokan ini kini mencatat kenaikan selama tiga sesi berturut-turut.

Putaran terbaru sanksi AS, yang menargetkan kapal tanker, produsen, dan perusahaan asuransi, mengganggu pengiriman minyak bumi Rusia dan Iran, menyebabkan ketidakpastian yang meningkat dalam rantai pasokan global. Beberapa juta barel minyak Rusia dari platform Pasifik tetap terdampar karena kapal tanker shuttle, yang sebelumnya bertanggung jawab mengangkut pengiriman ini ke China, masuk daftar hitam. Langkah ini menimbulkan kekhawatiran besar bagi importir utama seperti China dan India, yang kini menghadapi akses terbatas ke minyak bumi diskon.

Di luar sanksi, risiko geopolitik memberikan tekanan tambahan pada kenaikan harga minyak. Potensi runtuhnya kesepakatan gencatan senjata di Gaza menyalakan kembali ketakutan akan konflik baru, meningkatkan kemungkinan ketidakstabilan regional lebih lanjut.

-------------------------------------

Written by: Muhammad Hafiz