Jun 02, 2025 5:07 p.m.

Lotte Chemical Indonesia secured 10-year ethylene supply deal with Asahimas Chemical

Under the terms of the agreement, LCI will supply approximately 150,000 tons of ethylene per annum to Asahimas from 1 July 2025 through 30 June 2035.

Title

Available in

Lotte Chemical Indonesia (LCI), anak perusahaan dari Lotte Chemical Titan Holding Bhd (LC Titan) asal Malaysia, menandatangani perjanjian pasokan ethylene untuk jangka waktu panjang selama 10 tahun dengan PT Asahimas Chemical, produsen PVC terbesar di Indonesia. Kontrak waktu panjang ini, bernilai lebih dari RM743,5 juta, diformalkan pada 7 Mei 2025, menurut pengajuan regulasi ke Bursa Malaysia.

Berdasarkan ketentuan perjanjian, LCI akan memasok sekitar 150.000 ton ethylene per tahun kepada Asahimas mulai 1 Juli 2025 hingga 30 Juni 2035. Penetapan harga akan mengikuti tarif pasar yang berlaku.

“Kemitraan strategis ini memperkuat basis pelanggan downstream LCI dan mendukung monetisasi waktu panjang atas hasil produksi cracker kami di Indonesia,” ujar perusahaan dalam pernyataannya.

Kesepakatan ini sejalan dengan upaya LCI mengamankan offtake dari fasilitas cracker baru miliknya di Cilegon, Jawa Barat, yang memiliki kapasitas terpasang sebesar 1 juta ton per tahun. Meski produksi komersial awalnya ditargetkan mulai April 2025, peluncuran ditunda hingga September atau Oktober karena tekanan margin berkelanjutan di pasar olefin regional. Uji coba dimulai sejak awal April.

LCI juga mengalami perubahan struktur kepemilikan awal tahun ini, di mana Lotte Chemical Corporation asal Korea Selatan yang sebelumnya memiliki 49% saham mengurangi kepemilikannya menjadi 24% melalui divestasi kepada konsorsium lima lembaga keuangan Korea.

Untuk meningkatkan fleksibilitas bahan baku dan daya saing harga, LCI tengah menjajaki opsi pengadaan nafta dari Timur Tengah. Seorang eksekutif perusahaan yang berbicara dalam Konferensi Industri Petrokimia Asia (APIC) mengungkapkan cracker itu juga dirancang untuk bisa menggunakan hingga 50% bahan bakunya dari gas alam cair, termasuk LPG dan etana, tergantung pada dinamika pasar.

Dengan kapasitas produksi PVC Asahimas Chemical sebesar 750.000 ton per tahun, perjanjian pasokan etilena waktu panjang ini memberikan kedua belah pihak visibilitas operasional yang lebih besar dan stabilitas margin di tengah tantangan struktural yang dihadapi industri petrokimia Asia Tenggara.