Oil ended higher but suffered 12% weekly loss amid OPEC+ supply speculation and Iran-US uncertainty
Oil ended higher but suffered 12% weekly loss amid OPEC+ supply speculation and Iran-US uncertainty

Kontrak future minyak bumi sedikit menguat pada hari Jumat, 27 Juni 2025, namun tetap mencatatkan penurunan mingguan tajam sekitar 12%, karena pasar bergulat dengan sinyal campuran dari perkembangan geopolitik dan dinamika sisi pasokan.
Brent crude ditutup $67,77 per barel, naik 4 sen, atau 0,1%.
WTI naik 28 sen, atau 0,4%, ditutup $65,52 per barel.
Meski terjadi rebound ringan, kedua patokan itu membukukan penurunan mingguan terbesar sejak awal 2023, yang sebagian besar didorong meredanya risiko geopolitik setelah gencatan senjata antara Israel dan Iran.
Para pedagang tetap berhati-hati karena negosiasi nuklir antara AS dan Iran belum menunjukkan kejelasan, meninggalkan kemungkinan perubahan pasokan jika sanksi dilonggarkan. Sementara itu, Bloomberg mengutip para delegasi OPEC yang mengindikasikan kesiapan untuk mempertimbangkan peningkatan produksi lain sebesar 411.000 barel per hari untuk bulan Agustus yang melanjutkan tren kenaikan bulanan agresif kelompok tersebut.
Di sisi lain, Administrasi Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan penarikan stok minyak bumi dan bahan bakar yang lebih banyak dari perkiraan, yang menunjukkan permintaan lokal yang menguat. Laporan stok yang bersifat bullish ini membantu membatasi tekanan penurunan dan menawarkan penyeimbang terhadap kekhawatiran kelebihan pasokan.