Crude oil prices slipped as market downplayed immediate supply risk from Russia
Crude oil prices slipped as market downplayed immediate supply risk from Russia

Harga minyak bumi melemah pada Selasa, 15 Juli 2025, ketika para investor mempertimbangkan implikasi rencana baru AS untuk mengakhiri perang di Ukraina. Meskipun proposal itu menambah lapisan ketidakpastian geopolitik, pasar menafsirkannya sebagai kurang berdampak dalam waktu dekat, terutama karena infrastruktur energi tetap tidak tersentuh dan ada jendela waktu 50 hari sebelum sanksi potensial diberlakukan.
Futures Brent ditutup turun 50 sen, atau 0,7%, menjadi $68,71 per barel.
Minyak bumi WTI turun 46 sen, atau 0,7%, menjadi $66,52 per barel.
Kelemahan ini terjadi karena penguatan dolar AS, yang membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lain. Namun fokus utama tetap pada manuver geopolitik terbaru dari Washington, yang mengancam akan mengenakan tarif 100% pada barang-barang Rusia jika Moskow tidak mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Ukraina dalam 50 hari. Yang patut dicatat, rencana ini tidak mencakup sanksi langsung terhadap ekspor minyak dan gas Rusia menjadi sebuah angin segar bagi pasar energi.
“Tidak adanya tindakan langsung terhadap aliran minyak bumi Rusia pada dasarnya mengurangi dampak dari pengumuman itu,” ujar seorang analis. “Mungkin akan meningkat nanti, tetapi untuk saat ini, kekhawatiran pasokan sedang mereda.”