SK Innovation to divest overseas petrochemical assets as restructuring drive gains pace

SK Innovation Co., anak perusahaan energi dan material dari SK Group Korea Selatan, berencana melepas bisnis petrokimia di Amerika Serikat dan Prancis seiring percepatan restrukturisasi untuk mengamankan modal baru, menurut sumber perbankan investasi.

Paket divestasi itu dilaporkan mencakup bisnis ethylene acrylic acid (EAA) dan polyvinylidene chloride (PVDC) yang diakuisisi dari Dow Chemical pada tahun 2017, bersama dengan unit polyolefin fungsional yang dibeli dari Arkema pada tahun 2019. SK berencana memasarkan aset-aset itu secara bundel kepada pelaku petrokimia internasional.

Langkah ini menandai mundurnya strategi SK dari ambisi sebelumnya untuk membangun bahan kemasan sebagai mesin pertumbuhan generasi berikutnya melalui anak perusahaannya, SK Geo Centric Co. Segmen polyolefin, yang sebelumnya terdongkrak permintaan bahan kemasan makanan dan minuman selama pandemi, kini merugi akibat kelebihan pasokan dan persaingan ketat dari produsen China. Unit ini membukukan kerugian operasional sebesar 14,4 miliar won pada tahun 2023 dan 20,5 miliar won pada tahun 2024.

Sumber industri mencatat produksi EAA dan PVDC milik SK Geo juga mengalami pertumbuhan selama masa pandemi, tetapi belakangan ini menghadapi tekanan margin serupa, diperburuk tantangan integrasi pasca-merger dalam mengelola fasilitas luar negeri dan integrasi tenaga kerja.

Secara paralel, SK Geo sedang dalam negosiasi penjualan pusat cracking naphtha berkapasitas 860.000 ton per tahun di Ulsan kepada Korea Petrochemical Ind. Co. Analis menyatakan penjualan aset ini sejalan dengan penyesuaian industri yang meluas, seiring dorongan otoritas agar perusahaan petrokimia lokal memangkas hingga 25% kapasitas cracking naphtha nasional dalam kerangka restrukturisasi besar-besaran.

Written: Farid Muzaffar