Sep 17, 2025 4:35 a.m.

Freightos Baltic: Transpacific freight rates surged on tightened capacity; Asia–Europe slipped

Spot container rates diverged sharply last week, with transpacific routes recording significant gains while Asia–Europe lanes weakened further, according to the latest Freightos data.

Title

Available in

 

Route

Cost (USD/FEU)

Changes

Updated on 10 September 2025

Asia - US West Coast

$2,163

á 25%

Asia - US East Coast

$3,241

á 20%

Asia - Northern Europe

$2,540

â 11%

Asia - Mediterranean

$2,949

â 3%

 

Baca lebih detail di Freightos

Tarif kontainer spot terlihat perbedaan tajam minggu lalu, dengan jalur transpasifik mencatat kenaikan signifikan sementara jalur Asia–Eropa melemah lagi, menurut data terbaru Freightos.

Tarif di koridor Asia–AS naik lebih dari 20% sekitar $400–$500 per FEU didorong kenaikan tarif umum (GRI) pada bulan September dan ketersediaan kapal yang semakin ketat. Perdagangan di awal minggu terlihat momentum di Pantai Barat masih bertahan. Meski begitu, tingkat tarif saat ini masih hanya sepertiga dari posisi tahun lalu. Para analis memperingatkan kenaikan ini bisa rapuh, karena tren permintaan kontainer menuju AS secara keseluruhan terus menurun, meski pengisian stok menjelang Golden Week dan pengurangan kapasitas melalui pembatalan pelayaran (blank sailings) dapat memberikan dukungan sementara.

Sementara itu, hambatan regulasi mulai muncul. Mulai 14 Oktober 2025, biaya panggilan pelabuhan AS akan berlaku bagi operator asal China dan kapal buatan China. Operator kini sudah mulai menyesuaikan jaringan mereka untuk mengurangi eksposur, dengan perusahaan China menghadapi penyesuaian paling besar. Dampak akhir terhadap arus pengiriman ke AS dan tarif pengiriman masih belum pasti.

Secara global, permintaan terus tumbuh meski pasar transpasifik melemah. Pemesanan kontainer meningkat 5% secara tahunan pada bulan Juli, dengan volume Asia–Eropa naik 10%. Namun tarif di jalur ini berada di bawah tekanan: harga spot Asia–Eropa turun 11% minggu lalu menjadi $2.540 per FEU, memperpanjang penurunan sebesar 25% dalam sebulan terakhir dan anjlok 67% dibanding tahun lalu. Bahkan puncak musiman pada Juli yang didorong volume yang menguat dibanding 2024, masih 60% di bawah puncak tahun 2023, sebagian besar karena pertumbuhan kapasitas melebihi permintaan.

Seiring lanskap tarif mulai menguat, pemerintah AS menghadapi hambatan dalam menerapkan perjanjian yang telah diumumkan lalu. AS dan Korea Selatan sedang berupaya menjembatani kesenjangan terkait komitmen investasi. Negara-negara anggota Uni Eropa juga menolak penerapan tarif logam AS yang diperkirakan melebihi 15%. Sebuah perintah eksekutif di akhir minggu meredakan ketegangan dengan memberikan pengecualian terhadap beberapa logam dan barang lainnya, memicu optimisme pengecualian yang meluas bisa membuka jalan bagi perjanjian yang disepakati final.


Written
: Farid Muzaffar