China outlines two-year plan to steer petrochemical industry growth
New refining capacity will be strictly limited, while the scale and pace of ethylene and paraxylene additions are to be “scientifically regulated” to mitigate overcapacity.

China meluncurkan strategi dua tahun untuk menstabilkan pertumbuhan di sektor petrokimia dan kimia, dengan menetapkan target pertumbuhan tahunan lebih dari 5%, sambil memperketat pengendalian kapasitas baru dan mempercepat investasi produk-produk maju dan rendah karbon.
Rencana Kerja Menstabilkan Pertumbuhan di Industri Petrokimia dan Kimia (2025–2026), yang dirilis Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional serta Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi, menyoroti permintaan lokal yang melambat, tekanan margin pada bahan kimia massal, dan kekurangan bahan kimia khusus sebagai tantangan utama.
Elemen utama rencana ini merupakan disiplin kapasitas pada proyek-proyek petrokimia besar. Kapasitas penyulingan baru akan sangat dibatasi, sementara skala dan laju penambahan kapasitas etilena dan paraxilena akan “diatur secara ilmiah” untuk mengurangi kelebihan pasokan. Proses batu bara ke metanol disebut sebagai segmen berisiko tinggi, dengan pengawasan lebih ketat untuk menghindari kelebihan produksi. Perusahaan yang sudah ada akan menerima dukungan kebijakan modernisasi, demonstrasi teknologi baru, dan konversi (mengubah) dari penyulingan ke kimia (“refining-to-chemicals”).
Di sektor kimia dari batu bara, Beijing akan memprioritaskan proyek-proyek di wilayah yang memiliki cadangan batu bara, air, dan daya dukung lingkungan yang memadai, serta mendorong integrasi dengan energi baru dan material maju. Teknologi penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon (CCUS) menjadi persyaratan pengembangan masa depan. Rencana ini juga menyerukan percepatan proyek strategis seperti ekstraksi helium dari gas alam dan pemulihan kalium dari air laut.
Di luar pengendalian upstream, kebijakan ini mengalihkan sumber daya ke inovasi dan bahan kimia khusus, termasuk bahan kimia elektronik, serat berkinerja tinggi, karet khusus, dan membran. Basis produksi percontohan, platform uji aplikasi, dan skema asuransi untuk produk batch pertama diharapkan dapat mendukung komersialisasi dan mendorong diversifikasi output dari komoditas massal.
Rencana ini mewajibkan relokasi atau peningkatan pabrik berbahaya yang berada di kawasan perkotaan sebelum akhir tahun 2025, serta mendorong transisi digital dan ramah lingkungan melalui inisiatif “AI + Petrokimia”, peningkatan efisiensi energi, dan pengurangan senyawa organik volatil (VOC) dalam pelapis dan perekat.
Dari sisi permintaan, Beijing bertujuan memperkuat keterkaitan dengan sektor konstruksi, otomotif, perkapalan, dan energi terbarukan, sekaligus memperluas aplikasi material berbasis bio serta bahan bakar metanol dan amonia hijau.
Secara internasional, rencana ini mendorong kerja sama di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) dan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), mendukung investasi luar negeri di sektor minyak, gas, dan kalium, serta mendorong pendirian pusat litbang asing di China. Dukungan finansial akan mencakup obligasi pemerintah, kredit diferensiasi, dan proses persetujuan disederhanakan, bersama alat pemantauan baru seperti indeks kemakmuran industri dan sistem peringatan dini kelebihan kapasitas.
Written: Aiman Haikal