EIA: Crude stock build as imports ticked higher, exports eased
US commercial crude inventories rose in the week ending 26 September, with resilient product demand offsetting an uptick in crude imports

Stok minyak bumi komersial AS meningkat pada minggu yang berakhir 26 September, dengan permintaan produk tetap kuat mengimbangi kenaikan impor minyak bumi, menurut data Administrasi Informasi Energi (EIA).
Stok minyak bumi naik sebesar 1,8 juta barel menjadi 416,5 juta barel, membuat stok sekitar 4% di bawah rata-rata lima tahun, tidak berubah dari minggu lalu. Kenaikan ini terjadi seiring impor minyak bumi bersih naik tipis sebesar 71.000 barel per hari (bph) menjadi 2,08 juta bph, sementara produksi lokal tetap stabil di 13,5 juta bph, mendekati rekor tertinggi.
Aktivitas kilang tetap kuat meski sedikit menurun, dengan input minyak bumi rata-rata sebesar 16,2 juta bph. Tingkat utilisasi turun menjadi 91%.
Total stok bensin motor naik sebesar 4,1 juta barel menjadi 220,7 juta barel, secara umum sejalan dengan pola musiman. Stok bahan bakar distilat bertambah 0,6 juta barel namun tetap 6% di bawah rata-rata lima tahun. Stok propana/propilena meningkat 3,5 juta barel, berada 13% di atas level normal. Total keseluruhan stok minyak bumi komersial meningkat sebesar 6,4 juta barel.
Rilis data ini bertepatan dengan hari pertama penutupan pemerintahan federal AS, setelah para legislator gagal mencapai kesepakatan pendanaan. EIA menyatakan akan terus beroperasi “untuk jangka waktu tertentu selama penghentian anggaran berlangsung.” Ini merupakan penutupan pemerintahan pertama sejak tahun 2018.
Kenaikan stok minyak bumi sebagian disebabkan melemahnya ekspor, perkembangan yang beberapa analis anggap sebagai sinyal melemahnya permintaan. Pelaku pasar bersiap menghadapi potensi aksi jual, dengan penutupan pemerintahan diperkirakan akan membebani aktivitas ekonomi dan konsumsi minyak.
Written: Farid Muzaffar