Nov 03, 2025 1:54 p.m.

EIA: US crude inventories extend gains as refineries trim runs, product stocks tighten

US commercial crude inventories rose for the third straight week to 423.8 million barrels in the week ending 10 October, up by 3.5 million barrels, according to data from the Energy Information Administration

Title

Available in

Stok minyak bumi komersial AS naik untuk tiga minggu berturut-turut menjadi 423,8 juta barel pada minggu yang berakhir 10 Oktober, naik sebesar 3,5 juta barel, menurut data Badan Informasi Energi (EIA). Meski terjadi peningkatan, total stok minyak bumi tetap sekitar 4% di bawah rata-rata lima tahun terakhir, memperlihatkan tingkat pasokan masih relatif ketat dibanding standar historis.

Kenaikan stok terjadi meski impor minyak bumi turun tajam sebesar 878.000 barel per hari (bph) menjadi 5,5 juta bph. Penurunan ini sebagian besar diimbangi ekspor lebih tinggi, yang naik 876.000 bph menjadi 4,5 juta bph, serta output lokal stabil, yang sedikit naik sebesar 7.000 bph menjadi 13,6 juta bph. Selama empat minggu terakhir, rata-rata impor mencapai 6,1 juta bph, turun 2,4% dibanding periode sama tahun lalu, memperlihatkan peningkatan stok baru-baru ini mencerminkan efek waktu antara aliran masuk dan permintaan kilang, bukan karena kelebihan pasokan umum.

Aktivitas kilang terlihat tanda-tanda perlambatan musiman. Masukan kilang rata-rata mencapai 15,1 juta bph, turun sebesar 1,2 juta bph dari minggu lalu, sehingga tingkat utilisasi turun menjadi 85,7%. Penurunan throughput ini sejalan dengan periode perawatan pasca-musim panas, ketika kilang mulai mengurangi produksi seiring menurunnya permintaan bensin dan bahan bakar jet.

Keseimbangan produk semakin ketat. Stok total bensin motor menurun sebesar 0,3 juta barel, tetap sedikit di bawah rata-rata lima tahun, sementara stok distilat turun sebesar 4,5 juta barel hingga 7% di bawah rata-rata musiman. Penurunan ini memperlihatkan produksi produk sedang sengaja dikurangi untuk mencegah kelebihan pasokan dalam lingkungan permintaan yang lebih lemah. Sebaliknya, stok propana/propilena naik sebesar 1,9 juta barel, memperluas surplusnya menjadi 11% di atas rata-rata lima tahun, sejalan dengan pembangunan stok musiman menjelang musim dingin.

Indikator permintaan terlihat gambaran yang bervariasi. Total produk yang disuplai sebagai proksi konsumsi rata-rata mencapai 20,7 juta bph selama empat minggu terakhir, turun 0,7% dari tahun lalu. Di dalamnya, permintaan bensin turun 3,2%, sementara permintaan distilat naik 0,2%, terlihat aktivitas downstream stabil namun tidak merata saat pasar bertransisi ke musim gugur.

Data terbaru EIA menunjukkan pasar sedang berada dalam mode penyesuaian musiman, bukan ketidakseimbangan. Stok minyak bumi meningkat terutama karena penurunan intake kilang, sementara stok produk terus menurun karena kilang mengatur produksi terhadap konsumsi yang melunak. Fokus utama dalam beberapa minggu ke depan bagaimana kilang menyesuaikan operasional mereka dan seberapa cepat permintaan bahan bakar musim dingin dapat mengimbangi peningkatan stok minyak bumi saat ini.


Written: 
Farid Muzaffar