Oil fell to five-month lows as Trump-Putin summit and US stock build weigh on sentiment
Oil prices fell to five-month lows on Thursday as news of a planned Trump-Putin summit and a larger-than-expected rise in US crude inventories deepened bearish sentiment.
Harga minyak turun ke level terendah dalam lima bulan pada hari Kamis setelah berita rencana pertemuan puncak Trump-Putin dan kenaikan stok minyak bumi AS lebih banyak dari perkiraan memperdalam sentimen bearish.
Minyak Brent ditutup turun 85 sen, atau 1,37%, menjadi $61,06 per barel.
WTI turun 81 sen, atau 1,39%, menjadi $57,46 penutupan terlemah sejak 5 Mei.
Harga melemah setelah Washington dan Moskow mengonfirmasi rencana pertemuan di Budapest untuk membahas penghentian perang di Ukraina, yang memicu ketidakpastian baru terhadap prospek pasokan global.
Tekanan tambahan datang dari data pemerintah AS menunjukkan stok minyak bumi naik sebesar 3,5 juta barel menjadi 423,8 juta barel minggu lalu, jauh melampaui ekspektasi kenaikan moderat. Peningkatan ini, sebagian besar terkait dengan pengurangan produksi kilang selama pemeliharaan musiman, membayangi penurunan stok distilat di tengah permintaan masih lemah. Produksi AS juga naik ke rekor tertinggi 13,64 juta barel per hari.
Laporan menyebut India mungkin akan mengurangi pembelian minyak Rusia menambah volatilitas, meski pihak berwenang kemudian menegaskan kembali menjaga harga stabil dan pasokan andal tetap menjadi prioritas mereka. Moskow menyatakan keyakinannya kemitraan energinya dengan New Delhi akan terus berlanjut. Sementara itu, Inggris menjatuhkan sanksi baru terhadap Rosneft dan Lukoil, memperluas pembatasan terhadap sektor energi Rusia.
Acuan harga minyak tetap berada di bawah tekanan akibat pasokan kuat, permintaan lesu, dan ketidakpastian geopolitik kembali muncul, membuat sentimen pasar tetap suram menjelang tahun 2026.
Written: Aiman Haikal
