EIA: US crude inventories record surprise draw as refiners ramp up throughput
US commercial crude inventories posted an unexpected decline in the week ending 17 October, falling by 1 million barrels to 422.8 million barrels, according to the latest Energy Information Administration (EIA) data.
Stok minyak bumi komersial AS mencatat penurunan tak terduga pada minggu yang berakhir 17 Oktober, turun sebesar 1 juta barel menjadi 422,8 juta barel, menurut data terbaru Badan Informasi Energi (EIA). Penurunan ini, membuat stok sekitar 4% di bawah rata-rata lima tahun, menandakan kondisi pasokan semakin ketat meski tingkat impor meningkat dari minggu lalu.
Impor minyak bumi naik sebesar 393.000 barel per hari (bph) menjadi 5,9 juta bph, sementara ekspor turun 263.000 bph menjadi 4,2 juta bph. Penurunan stok meskipun arus masuk lebih tinggi dan ekspor melemah memperlihatkan peningkatan permintaan dari kilang menjadi faktor utama. Selama sebulan terakhir, rata-rata impor minyak bumi tercatat 4,6% lebih rendah dibanding tahun lalu, yang bisa mencerminkan preferensi berkelanjutan kilang terhadap minyak lokal di tengah perubahan kondisi ekonomi arbitrase global.
Produksi lokal turun tipis sebesar 7.000 bph menjadi 13,6 juta bph, tetap berada di dekat level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Tingkat utilisasi kilang meningkat tajam karena operator meningkatkan produksi setelah pemeliharaan berkala. Input pengolahan rata-rata mencapai 15,7 juta bph, naik 601.000 bph dibanding minggu lalu, mendorong tingkat utilisasi menjadi 88,6%. Kenaikan throughput ini langsung menjelaskan sebagian besar penurunan stok minyak bumi, memperkuat pandangan bhwa pasar tetap seimbang secara fundamental, bukan kekurangan pasokan.
Di sisi permintaan, total produk yang disuplai menjadi indikator konsumsi bahan bakar AS rata-rata mencapai 20,5 juta bph selama empat minggu terakhir, hanya turun 0,1% dibanding tahun lalu. Permintaan bensin turun 3,6%, mencerminkan berkurangnya mobilitas seiring turunnya suhu, sementara permintaan distilat naik 0,2%, didukung aktivitas industri dan pengangkutan tetap kuat. Data ini memperlihatkan keseluruhan konsumsi stabil, meski dengan pergeseran musiman yang jelas menuju bahan bakar berat.
Written: Farid Muzaffar
