Oil rallied over 5% as sanctions tightened global supply outlook
Oil prices surged over 5% on Thursday to a two-week high as new sanctions targeting major Russian energy producers heightened concerns over potential supply disruptions.
Harga minyak melonjak lebih dari 5% pada hari Kamis ke level tertinggi dalam dua minggu karena sanksi baru menargetkan produsen energi utama Rusia meningkatkan kekhawatiran atas potensi gangguan pasokan.
Futures minyak Brent naik sebesar $3,40 atau 5,4% dan menetap di $65,99 per barel.
West Texas Intermediate naik $3,27 atau 5,6% menjadi $61,79. Kedua acuan itu rebound dari posisi terendah dalam lima bulan di awal minggu ketika para pedagang menilai kembali risiko pasokan waktu dekat di tengah kekhawatiran kelebihan pasokan terus berlanjut.
Sanksi diberlakukan AS, Uni Eropa, dan Inggris mencakup larangan impor energi Rusia serta transaksi keuangan dengan produsen besar. Analis mengatakan langkah-langkah ini dapat membatasi aliran ke Asia dan mempersulit logistik perdagangan, sehingga memperketat pasokan dalam waktu dekat meski stok global masih tinggi.
India, sebagai salah satu importir besar minyak bumi Rusia, diperkirakan akan menyesuaikan strategi pasokannya, sementara ketidakpastian masih menyelimuti potensi impor dari China. Pengamat pasar mencatat pergeseran ini dapat sementara mengganggu arus perdagangan regional dan mendukung permintaan waktu dekat.
Badan Energi Internasional (IEA) terus memproyeksikan surplus global tahun depan, dengan data kapal tanker terlihat volume minyak bumi di laut mencapai rekor tertinggi. Namun, sanksi itu menyebabkan kembalinya kondisi backwardation pada kurva future, menandakan kondisi fundamental waktu dekat lebih ketat.
Written: Aiman Haikal
