Oil prices eased as traders questioned the effectiveness of new sanctions
Oil prices slipped on Friday, pausing a strong rally in the previous sessions, as doubts emerged over how strictly the Trump administration would enforce newly announced sanctions
Harga minyak turun pada hari Jumat, menghentikan reli kuat dalam sesi lalu, karena muncul keraguan mengenai seberapa ketat pemerintahan Trump akan menegakkan sanksi baru yang diumumkan terhadap produsen energi terbesar Rusia.
Futures minyak bumi Brent ditutup turun 5 sen, atau 0,1%, menjadi $65,94 per barel.
West Texas Intermediate turun 29 sen, atau 0,5%, menjadi $61,50 per barel.
Kedua acuan itu sempat memperpanjang kenaikan lebih dari 5% di awal sesi sebelum berbalik turun pada perdagangan sore. Meski mengalami penurunan kecil, kedua kontrak itu tetap menutup minggu ini lebih dari 7% kenaikan, menandai kinerja mingguan terkuat sejak pertengahan Juni.
Pelaku pasar menjadi lebih berhati-hati seiring memudar antusiasme awal terhadap sanksi itu, para pedagang menilai kembali kemungkinan gangguan signifikan terhadap pasokan global. Langkah-langkah itu menargetkan dua produsen minyak terbesar Rusia, yang bersama-sama menyumbang lebih dari 5% dari produksi global, berpotensi mempersulit arus perdagangan dalam waktu dekat.
OPEC menyatakan kesiapannya meningkatkan produksi jika diperlukan guna mengimbangi potensi kekurangan pasokan, sementara AS menegaskan tindakan lebih lanjut masih mungkin dilakukan. Sebagai tanggapan, Rusia menepis dampak potensial sanksi itu dan menekankan pentingnya posisi strategisnya dalam pasar energi global.
Sementara Uni Eropa resmi melakukan paket sanksi ke-19, yang mencakup larangan impor LNG Rusia dan menambahkan beberapa entitas penyulingan serta perdagangan asal China ke dalam daftar pembatasannya.
Perhatian kini beralih ke pertemuan puncak AS–China minggu depan, di mana kedua pihak diperkirakan akan membahas friksi perdagangan waktu panjang yang dapat memengaruhi sentimen risiko umum dan ekspektasi permintaan dalam waktu dekat.
Written by: Aiman Haikal
