Nov 02, 2025 10:21 a.m.

EIA: US crude stockpiles defied expectations to post major draw

US commercial crude inventories fell sharply by 6.9 million barrels in the week ending 17 October to 416 million barrels, defying market expectations

Title

Available in

Stok minyak bumi komersial AS turun tajam sebesar 6,9 juta barel pada minggu yang berakhir 17 Oktober menjadi 416 juta barel, bertentangan dengan ekspektasi pasar yang memperkirakan penurunan kecil hanya sebesar 211.000 barel, menurut data terbaru Badan Informasi Energi (EIA). Penurunan lebih besar dari perkiraan ini membuat stok sekitar 6% di bawah rata-rata lima tahun dan menegaskan permintaan AS tetap kuat bahkan ketika musim mengemudi musim panas mulai berakhir.

Penurunan stok terjadi seiring dengan turunnya impor minyak bumi AS sebesar 867.000 barel per hari (bph) menjadi 5,1 juta bph, sementara ekspor naik 158.000 bph menjadi 4,4 juta bph menjadi tanda jelas konsumsi lokal dan permintaan luar negeri tetap solid. Sementara produksi minyak AS naik tipis sebesar 15.000 bph menjadi 13,6 juta bph, mendekati rekor tertinggi.

Aktivitas kilang sedikit melambat seiring industri beralih ke produksi bahan bakar musim dingin. Input turun sebesar 601.000 bph dibanding minggu lalu, menurunkan tingkat utilisasi menjadi 86,6%. Meski demikian, penurunan stok minyak bumi yang besar memperlihatkan permintaan akhir stabil dan pemakaian kilang yang berkelanjutan, meski tingkat produksi sedikit menurun.

Besarannya penurunan ini membuat para analis meninjau kembali ekspektasi lalu mengenai potensi surplus, mengikuti produksi AS yang mencapai rekor dan meningkatnya output OPEC+. Sebaliknya, data terlihat pasar tetap lebih ketat dari perkiraan, dengan permintaan musiman masih kuat dan stok terus berada di bawah rata-rata historis.

Dalam beberapa minggu ke depan, para pedagang akan mengamati dengan cermat apakah dimulainya kembali produksi kilang dan permintaan bahan bakar pemanas bisa menahan penurunan stok lagi, yang berpotensi mendukung harga di tengah kekhawatiran yang meluas mengenai pertumbuhan global dan ekspansi pasokan. Perkembangan dalam pembicaraan perdagangan AS–China juga akan menjadi indikator utama apakah permintaan minyak dapat tetap kuat hingga akhir tahun. 


Written: 
Farid Muzaffar