Nov 16, 2025 10:29 a.m.

Oil sinks over 1% on supply glut fears despite firm US demand

Oil prices fell more than 1% on Wednesday to a two-week low, pressured by growing concerns over a potential global supply glut, though firm US fuel demand helped limit deeper losses.

Title

Available in

Harga minyak turun lebih dari 1% pada hari Rabu ke level terendah dalam dua minggu, tertekan kekhawatiran meninggi atas potensi kelebihan pasokan global, meski permintaan bahan bakar AS menguat membantu membatasi penurunan lebih dalam.

Minyak bumi Brent ditutup turun 92 sen, atau 1,4%, menjadi $63,52 per barel.

Minyak bumi WTI turun 96 sen, atau 1,6%, menjadi $59,60 per barel.

Harga melemah setelah Administrasi Informasi Energi AS (EIA) melaporkan kenaikan stok minyak bumi sebesar 5,2 juta barel untuk minggu yang berakhir pada 31 Oktober, kenaikan mingguan terbesar sejak Juli 2025. Meski signifikan, angka itu masih di bawah ekspektasi sebagian pelaku industri, sehingga sedikit meredam sentimen bearish.

Sementara stok produk menurun di seluruh kategori, mencerminkan konsumsi stabil. Stok bensin turun 4,7 juta barel menjadi 206 juta barel, dibanding ekspektasi analis penurunan sebesar 1,1 juta barel, terlihat permintaan yang lebih kuat dari perkiraan.

Tekanan penurunan lagi berasal dari strategi baru Kanada mengenai daya saing iklim yang diumumkan pada 4 November, menghapus batas emisi minyak dan gas serta membatalkan persyaratan bagi perusahaan bahan bakar fosil untuk membuktikan klaim lingkungan mereka. OPEC+ juga memberi sinyal akan ada peningkatan produksi sebesar 137.000 barel per hari pada Desember, menambah kekhawatiran terhadap kelebihan pasokan.

Meski terjadi penurunan, para analis mengatakan permintaan bahan bakar AS yang tetap kuat bisa menopang harga dalam waktu dekat, memberikan sedikit penahan terhadap penurunan lagi. 


Written:
 Farid Muzaffar