Nov 16, 2025 7:34 a.m.

EIA: US oil stocks climbed, but below-average levels underscore strong consumption

While the increase marked a sharp reversal from the previous week, it came in below market expectations and left stockpiles about 4% under the five-year average, reflecting still-solid domestic demand.

Title

Available in

Stok minyak bumi komersial AS meningkat sebesar 5,2 juta barel dalam minggu yang berakhir pada 31 Oktober menjadi 421,2 juta barel, menurut data Badan Informasi Energi (EIA). Kenaikan ini menandai pembalikan tajam dari minggu lalu, tapi masih berada di bawah ekspektasi pasar dan membuat stok sekitar 4% di bawah rata-rata lima tahun, mencerminkan permintaan lokal yang masih kuat.

Kenaikan itu didorong impor minyak bumi yang lebih tinggi, naik sebesar 873.000 barel per hari (bph) menjadi 5,9 juta bph, sementara ekspor hanya naik tipis sebesar 6.000 bph menjadi 4,4 juta bph. Kenaikan ekspor yang kecil memperlihatkan konsumsi lokal tetap tangguh. Produksi minyak bumi AS relatif tidak berubah, naik sedikit sebesar 7.000 bph menjadi 13,6 juta bph mendekati rekor tertinggi.

Pengoperasian kilang sedikit turun seiring para operator melanjutkan peralihan musiman ke bahan bakar kelas musim dingin. Masukan minyak bumi naik sebesar 37.000 bph dari minggu lalu, tapi tingkat utilisasi turun sebesar 0,6% menjadi 86%. Meski tingkat produksi melemah, angka-angka itu memperlihatkan permintaan kilang berkelanjutan dan konsumsi akhir pengguna stabil.

Kenaikan stok tak terduga ini membuat para pedagang berhati-hati di tengah kekhawatiran pasokan meningkat bisa melampaui permintaan dalam beberapa bulan datang. Kekhawatiran itu diperkuat keputusan OPEC+ baru-baru ini untuk menaikkan produksi kolektif sebesar 137.000 bph pada bulan Desember.

Namun, penurunan stok total bensin kendaraan bermotor yang lebih banya dari perkiraan memberikan penyeimbang terhadap sentimen bearish. Stok bensin kendaraan bermotor turun sebesar 4,7 juta barel menjadi 206 juta barel, dibanding dengan perkiraan analis untuk penurunan sebesar 1,1 juta barel, menandakan konsumsi menguat di sektor transportasi.

Written:
 Farid Muzaffar