Nov 16, 2025 7:34 a.m.

Oil rose as improved risk sentiment offsets surplus concerns

Crude prices edged higher on Monday, supported by improved risk appetite after progress toward ending the US government shutdown lifted broader financial markets. Gains were capped, however, by persistent concerns over a growing global supply surplus and softening Asian demand

Title

Brent NYMEX

Available in

Harga minyak bumi sedikit menguat pada hari Senin, didukung meningkatnya selera risiko setelah adanya kemajuan menuju berakhirnya penutupan pemerintahan AS yang mendorong pasar umum keuangan. Tapi kenaikan itu dibatasi kekhawatiran terus berlanjut mengenai kelebihan pasokan global dan melemahnya permintaan Asia.

Brent naik 43 sen, atau 0,7%, menjadi $64,06 per barel.

Sementara WTI naik 38 sen, atau 0,6%, menjadi $60,13 per barel.

Faktor fundamental yang mendasari terus menekan pasar. Baik Brent maupun WTI turun dalam lima dari enam minggu terakhir karena stok meningkat dan produsen besar menaikkan output. Di Asia, penyimpanan terapung hampir dua kali lipat dalam beberapa minggu terakhir, mencerminkan pengalihan barel Rusia akibat sanksi dan permintaan melemah dari China serta India. Analis mencatat OPEC+ berencana sedikit menaikkan produksi pada Desember, sementara produksi minyak bumi AS tetap mendekati level rekor.

Optimisme pasar keuangan, yang dipimpin reli saham teknologi AS, meningkatkan sentimen dan mendorong harga bahan bakar olahan. Kontrak future bensin dan diesel AS naik sekitar 1% setelah terjadi gangguan pada kilang di wilayah Great Lakes dan Pantai Barat.

Perkembangan geopolitik memberikan dukungan kecil. Serangan drone Ukraina sementara waktu mengganggu produksi kilang Rusia, termasuk kilang Volgograd milik Lukoil, sementara sanksi baru AS memengaruhi operasi di luar negeri. Lukoil juga menyatakan force majeure di ladang West Qurna-2 di Irak, mendorong pemerintah memindahkan operasi ke perusahaan milik negara.

Para pedagang kini mengalihkan perhatian mereka ke laporan pasokan dan permintaan yang akan datang dari OPEC dan Badan Energi Internasional (IEA). Analis mengatakan pemulihan harga baru-baru ini sebagian besar didorong sentimen, kenaikan berkelanjutan kemungkinan akan tetap terbatas kecuali konsumsi meningkat atau pasokan mengetat. 


Written
Aiman Haikal