Oil inched higher as stalled US–Russia talks offset rising US fuel inventories
Crude prices settled slightly higher on Wednesday as the lack of a breakthrough in US–Russia negotiations sustained the risk premium linked to the Ukraine war, partially countering fresh signs of oversupply in the United States
Brent NYMEX
Harga minyak bumi ditutup naik sedikit pada hari Rabu karena tidak adanya terobosan pada negosiasi AS–Rusia mempertahankan risiko terkait perang Ukraina, sehingga sebagian mengimbangi sinyal baru kelebihan pasokan di Amerika Serikat.
Brent pengiriman Februari ditutup pada $62,67 per barel, naik 22 sen atau 0,4%.
WTI pengiriman Januari menyelesaikan perdagangan naik 31 sen menjadi $58,95, atau 0,5%.
Kedua acuan itu sebelumnya turun lebih dari 1% pada sesi lalu.
Sentimen geopolitik mendominasi perdagangan awal setelah pertemuan lima jam antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan delegasi AS gagal menghasilkan kemajuan dalam mengakhiri konflik. Kremlin menggambarkan pembicaraan itu sebagai “konstruktif,” tapi tidak ada kesepakatan muncul membuka jalan pencabutan sanksi terhadap produsen Rusia utama, termasuk Rosneft dan Lukoil.
Serangan terbaru Ukraina terhadap lokasi ekspor minyak di Laut Hitam serta serangan terhadap kapal tanker yang kena sanksi menambah latar risiko, Moskow memperingatkan mereka bisa bertindak terhadap kapal yang terkait dengan negara-negara pendukung Kyiv.
Fundamental cenderung bearish setelah Administrasi Informasi Energi melaporkan peningkatan stok minyak bumi dan produk olahan yang lebih banyak dari perkiraan. Stok minyak bumi AS naik 574.000 barel dalam minggu yang berakhir 28 November, berlawanan dengan ekspektasi penurunan 821.000 barel. Stok bensin naik 4,52 juta barel, sementara stok distilat naik 2,1 juta barel, keduanya melampaui perkiraan analis. Rilis data tertunda karena masalah teknis, memperkuat kekhawatiran mengenai pasokan melimpah.
Kegelisahan pasar juga dipengaruhi komentar pejabat AS terkait Venezuela, retorika baru terhadap sektor minyak negara itu menambah ketidakpastian geopolitik. Meski ada ketegangan ini, para pedagang mencatat narasi kelebihan pasokan terus berlanjut masih membatasi momentum kenaikan, menjaga WTI tetap bergerak dalam kisaran sempit sekitar level $59 sepanjang minggu ini.
Written by: Aiman Haikal
