China outlined energy conservation plans for 2024 – 2025, petchem sector in focus
According to an official statement, about 25% of the calcium carbide production in the country consumes more energy than the official benchmark set by the government.
Pemerintah China telah menguraikan rencana aksi untuk mengurangi emisi karbon sambil menetapkan target penggunaan energi yang efisien di industri-industri utama pada tahun 2024 dan 2025. Rencana tersebut mengharuskan negara tersebut untuk menggunakan energi 2,5% lebih sedikit untuk setiap unit pertumbuhan PDB, dan industri, termasuk bahan bangunan dan petrokimia harus mencapai perubahan spesifik untuk mencapai target.
Menurut pernyataan resmi, sekitar 25% produksi kalsium karbida di negara tersebut mengonsumsi lebih banyak energi dibandingkan patokan resmi yang ditetapkan pemerintah. Hanya 3% dari sektor ini yang menggunakan energi lebih sedikit dibandingkan standar saat ini, dan melalui transformasi dan peningkatan, angka ini harus meningkat menjadi 30% pada tahun 2025.
Kalsium karbida merupakan bahan baku utama dalam produksi PVC berbasis carbide.
Proportion of production and energy usage compared to the government’s benchmark |
|||
|
2024 - Use more than the benchmark |
2024 - Use less than the benchmark |
2025 - Use less than the benchmark (target) |
Refinery |
20% |
25% |
30% |
Steam Cracker - Ethylene |
30% |
20% |
30% |
PX |
18% |
23% |
50% |
Coal-based methanol |
25% |
15% |
30% |
Coal-based olefins |
0% |
48% |
50% |
Coal-based MEG |
25% |
20% |
30% |
Calcium Carbide |
25% |
3% |
30% |
China telah membatasi ekspansi industri kimia batubara selama beberapa tahun terakhir karena masalah lingkungan. Namun, sektor kimia batubara memproses hampir seperempat produksi batubara negara tersebut sebagai bahan bakar dan bahan baku. Rencana dekarbonisasi terbaru berfokus pada pengendalian konsumsi batu bara yang “secara ketat dan rasional”, yang akan berdampak negatif pada industri.
Sumber pasar mengatakan bahwa saat plant petrokimia berbasis batu bara terburu-buru memperbarui peralatan mereka ke yang lebih baru dan lebih hemat energi, maka diperkirakan akan terjadi gangguan pasokan dalam jangka pendek. Plant yang tua dan tidak efisien pastinya akan ditutup secara permanen.